Minggu, 28 Oktober 2012

Tugas Mid kelompok

Nama Kelompok :

Rencana Simulasi Belajar (Vygotsky)
Alat dan Bahan  :
- Kertas HVS yang tdd beberapa lembar dan dibuat berbentuk buku
- Alat tulis, berupa pensil, pulpen berwarna, spidol
- Penggaris 60cm
- White Board

Cara Permainan  :
1. Setiap anak menentukan perannya masing-masing, yaitu sebagai guru atau murid.
2. Peran guru diperankan oleh 2 anak dan sisanya berperan sebagai murid.
3. Menentukan apa yang menjadi tugas pada masing-masing peran yang dipilih.
4. Mengatur tempat untuk bermain, misalnya posisi tempat duduk, posisi white board.
5. Memulai permainan sesuai dengan perannya masing-masing.

Tujuan  :
-      Anak  mampu mengambil peran yang jelas dimana peran yang dipilih oleh anak harus dapat diperagakan sesuai dengan tuntutan peran, misalnya sebagai murid, ia harus mendengarkan arahan dan perintah dari guru.
Penerimaan terhadap perbedaan individu dimana ada penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Memberi peluang bagi anak dari berbagai latar belakang dan kondisi serta melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. Pengembangan keterampilan sosial dimana mengajarkan kepada anak keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh anak sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

  Pembahasan  :
Vygotsky yakin bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain, meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari. Tanpa bantuan orang lain,  anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal.
Pada satu sisi, Piaget menjelaskan proses perkembangan kognitif sejalan dengan kemajuan anak-anak, dan dia menggambarkan bahwa  anak-anak mampu melakukan sesuatu sendiri. Pada sisi lain, Vygotsky mencari pengertian bagaimana anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang, namun masih dalam proses pematangan.
Vygotsky membedakan antara Actual Development dan Potensial Development pada anak. Actual Development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau guru.Sedangkan Potensial Development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
Menurut  Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara Actual Development dan Potensial Development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya. Inti dari ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial yang akan dapat memudahkan perkembangan anak. Permainan imajiner adalah sumber utama dari perkembangan aktivitas simbolik. Anak memberi makna baru pada mainan dan objek lain dan memandang dirinya sendiri mengambil peran baru yang beragam, dimana anak harus: (a) mengambil peran yang jelas, dan (b) mengubah property benda dengan cara yang jelas. Seperti pada permainan peran diatas, anak yang berperan sebagai guru akan menggunakan spidol dan menuliskan sesuatu di white board kemudian berbicara seolah-olah ia seorang guru yang sedang mengajar didepan kelas. Proses akuisisi internal atas peran lambing atau symbol tidak terjadi secara otomatis. Sebaliknya, transisi dari bidang social eksternal ke bidang psikologis internal merupakan transisi dimana anak mulai melakukan bentuk perilaku yang sama yang oleh orang lain sebelumnya telah dilakukan. Dengan kata lain jalur dasar dalam penguasaan individu atas perilakunya adalah imitasi atau peniruan. Namun, ini bukan mekanika transfer sederhana dari satu orang ke orang lain. Sebaliknya, imitasi membutuhkan “pemahaman tertentu atas signifikansi dari tindakan orang lain”. Misalnya, jika individu tidak tahu apa pun mengenai belajar mengajar disekolah, ia tidak dapat berperan sebagai murid meski temannya sedang berperan sebagai guru yang sedang mengajar muridnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar