Minggu, 29 April 2012

Micro Teaching

Anggota :
I.                  Latar Belakang
Saat ini, kemampuan mengajar dibutuhkan tak hanya oleh seorang guru. Setiap individu (khusunya mahasiswa) seharusnya memiliki kemampuan tersebut. Karena kemampuan mengajar itu telah mencakup kemampuan komunikasi dengan orang lain, kemampuan pengetahuan, dan kemampuan lainnya.
      Mengajar tidak harus ada di dalam situasi formal, namun dapat berupa kegiatan informal. Misalnya ketika sekelompok mahasiswa berdiskusi mengenai sebuah pelajaran, bukankah harus ada salah satu yang bertindak sebagai guru? Namun mungkin saja peran sebagai guru itu bergantian antara satu orang dengan orang lain, bergantung pada siapa yang menjelaskan mengenai materi tersebut.
      Metode mengajar dan cara belajar pada orang dewasa tidak akan sama dengan mengajar dan cara belajar anak-anak. Oleh karena itu, tak heran jika seni mengajar untuk orang dewasa (andragogi) dan seni mengajar pada anak-anak (paedagogi) dipisahkan. Malcolm Knowles (1970) mengenalkan istilah andragogi yang bermakna seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar.
      Sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Paedagogi yang kami ambil, maka kami melakukan Micro-Teaching ke TK Kartika 1-23. Micro-Teaching ini dilakukan agar kami dapat melatih kemampuan mengajar, terutama pada anak-anak. Kami memilih TK Kartika 1-23 karena beberapa anggota kelompok kami pernah melakukan pengamatan ke TK itu sebelumnya. Sehingga kami sudah cukup mengenal bagaimana karakter anak-anak di TK tersebut.
II.               Landasan Teori
Berdasarkan dari hasil diskusi kelompok kami mengenai perencanaan micro teaching tersebut, hal ini dapat dikaitkan dengan teori yang telah dibahas diantaranya seni mengajar, pedagogi praktis,paradigma belajar dan pedagogi modern. Dimana dalam pedagogi praktis, anak tidak hanya berfokus pada kurikulum pembelajaran tapi  anak tersebut juga bisa  menikmati proses pembelajaran. Di samping itu kami juga tetap memiliki standar kompetensi untuk anak tersebut, misalnya anak diharapkan mampu untuk menyanyikan lagu daerah dan mewarnai dengan baik.
Setiap strategi guru didasari pada paradigma belajar yang berbeda mengenai cara siswa belajar. Hal yang penting dipahami saat ini , bahwa strategi tumbuh  dari paradigma yang berbeda. Ada 5 metode/strategi mengajar yang dapat digunakan guru, namun kami hanya menggunakan 3 strategi yaitu sebagai berikut:
1.      Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan jelas, melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, dan memperkuat setiap kemajuan. Dalam kegiatan micro teaching, kami sudah membuat langkah-langkah dalam mengajar yang dijelaskan dibawah.
2.      Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami,  mudah diproses, dan diingat. Dalam kegiatan ini kami sudah merancang cara mengkomunikasikan materi yang ingin disampaikan melalui metode ceramah.
3.      Kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja sama secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap, pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok. Agar mempermudah penyampaian informasi kami membentuk anak dalam kelompok kecil .
Dalam micro teaching ini juga dapat dikaitkan dengan teori mengenai Pedagogi modern, dimana  Pedagogi modern/ efektif menggabungkan alternative strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki keterhubungan dengan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapan pada semua pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara mengajar yang bervariasi, dan didukung  dengan kondisi kelas yang kondusif.
Seni mengajar juga sangat diperlukan dalam melakukan microteaching ini, apalagi subjeknya adalah anak TK, mereka yang hanya masih dapat berfikir secara konkrit membuat kami harus mempunyai seni mengajar agar menjadikan kelas tidak pasif dan pentransformasian ilmu dapat berjalan dengan baik.

III.           Perencanaan
          Perencanaan yang kami design sebelum melakukan microteaching tersebut adalah :
1.      Lokasi
                  TK kartika 1-23 kapten muslim
2.      Waktu
                  Kamis , 19 April 2012 pukul 08:00-09:30
3.      Rencana Kegiatan
·         07:30 Datang ke Lokasi
·         07:30-08:00 Perkenalan
·         08:00- 08:10 mengajar Warna
·         08:10-08:20 Mengajar Bentuk
·         08:20-09:00 mengajar mewarnai
·         09:00-09:25 Pemberian Games + Reward & Penutup
4.      Perlengkapan
1.      Kamera
2.      Alat tulis
3.      Fotocopy Gambar 24 lembar
4.      Print bentuk dan warna
5.      Perincian Biaya
1.      Choki choki 2 Kotak @Rp.13.000,-   =          Rp.26.000,-
2.      Chocolatos 2 Kotak @Rp.11.000,-    =          Rp.22.000,-
3.      Pita + kertas kado                               =          Rp.3000,-
4.      Nasi bungkus 5 @Rp.10.000,-            =          Rp.50.000,-
5.      Fotocopy gambar                                =          Rp.3000,-
Total                           =          Rp.104.000,-
           
IV.           Pelaksanaan dan Dokumentasi
A.    Pelaksanaan
Setelah microteaching terealisasi kami dapat membuat rangkuman pelaksanaan kami,yaitu sebagai berikut :
*      Lokasi
TK kartika 1-23 kapten muslim Helvetia Medan
*      Waktu
Jumat , 19 April 2012 pukul 08:00-09:30
*      Kegiatan
·         08.00               Datang ke lokasi
·         08:30-08:15     perkenalan
·         08:15- 08:25    mengajar bentuk
·         08:25-08:35     mengajar warna
·         08:35-09:10     Mengajar mewarnai
·         09:10-09:30     Games + Pemberian Reward & Penutup
*      Perlengkapan
·         Kamera
·         Alat tulis
·         Fotocopy  Gambar 44 lembar
·         Kertas Origami
·         Print Bentuk
*      Perincian Biaya
1.      Choki choki 2 Kotak @Rp.13.000,-               =          Rp.26.000,-
2.      Chocolatos 2 Kotak @Rp.11.000,-                =          Rp.22.000,-
3.      Chocolatos 20 bungkus @Rp.500,-                =          Rp.10.000,-
4.      Pita + kertas kado                                           =          Rp.3000,-
5.      Nasi bungkus 5 @Rp.10.000,-                        =          Rp.50.000,-
6.      Fotocopy gambar                                            =          Rp.6000,-
Total                                                          =          117.000

B.     Dokumentasi
 Catt : Aksi mewarnai anak TK


 Catt : kumpul-kumpul dilapangan sambil Tanya jawab.

 catt: Tanya Jawab

 catt: Pemenang Lomba Mewarnai

Catt : Seluruh siswa TK Kartika1-23   
V.                  Testimoni dari Anggota Kelompok :
Kartika Sari Anggaraini  08-029
     Menurut saya kegiatan micro teaching yg kami lakukan sangat menyenangkan, walaupun agak sulit mengatur anak-anak TK, tetapi kelucuan" yang mereka lakukan membuat rasa lelah kami hilang seketika. Anak-anak sangat aktif dan bersemangat dalam proses micro teaching yang kami lakukan, ketika kami bertanya, hampir smua anak mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan kami. Ketika menjawab pertanyaan pun mereka menjawabnya dengan penuh semangat dengan suara yang kencang.
Kegiatan kami jg didukung oleh para guru, sehingga cukup membantu kami yang sedikit kewalahan dalam menghadapi anak-anak tersebut.

Lia Hairani  10-001
    Gak nyangka bisa dapat kesempatan mengajar didalam ruangan TK bersama mereka, awalnya memang gugup,namun setelah waktu berjalan akhirnya bisa beradaptasi dengan suasana kelas. Yang paling berkesan saat mereka perkelempok sedang mewarnai gambar yang kami berikan, saya mendampingi 4 orang anak yaitu Thora, Albhar, Daud dan Rayhan. Nah.. Rahyan ini termasuk anak yang pintar ngomong banget sampai-sampai dia ingin mengenalkan saya pada abangnya..hehehe…
     Pokoknya pengalaman mengajar yang sangat membuat saya termotivasi untuk mewujudkan cita-cita saya…^^

Santri Permana  10-012
      Pertama datang ke TK Kartika 1-23, saya langsung ngerasa deg-degan karena berhadapan dengan anak-anak TK yang menurut saya lumayan sulit untuk diatur. Tetapi begitu berhadapan langsung dengan mereka ternyata asyik juga lo. Mereka mudah diajak untuk belajar bersama sehingga rasa deg-degan yang ada tadi pun jadi hilang. Apa lagi saat mendampingi mereka, mereka sangat mudah untuk diajak untuk berdiskusi. Pokoknya saya sangat senang bisa bertemu dengan mereka. Ini merupakan salah satu pengalaman saya yang menyenangkan.

Liliana Sari  10-029
    “Saya merasa bahwa Micro-Teaching ini menjadi pengalaman berharga. Saat melakukan tugas Pendidikan Anak Pra Sekolah (PAPS), saya sempat diminta untuk mengajar di PAUD yang saya datangi. Namun karena kesibukan, tawaran itu tidak bisa saya terima. Berkat mata kuliah Paedagogi, saya mendapat kesempatan untuk mengajar (meskipun bukan di PAUD tersebut). Saya berharap effort yang saya berikan pada tugas ini, bisa berbuah manis di akhir...”

Anisah Gayatri  10-072
    Setelah melakukan micro teaching ini saya jadi mengerti bahwa mengajar di TK itu sangat sulit. Di butuhkan usaha yang lebih agar anak-anak tersebut tertarik dengan apa yang kita ajarkan. Ditambah lagi dengan saya yang pendiam,susah rasanya membuat mereka suka dengan apa yang saya rasakan. Ada juga beberapa kendala teknis yang terjadi. Di TK tersebut ada 2 kelas dan kami sudah buat janji untuk mengajar satu kelas saja tapi pada saat dilapangan gurunya malah menggabungkan kedua kelas tersebut. Jadinya gambar yang sudah kami fotocopy buat mengajar mewarnai jadi kurang sehingga harus di fotocopy lagi. Untung rewardnya di buat untuk kedua kelas. Mungkin ini terjadi karena kami berkoordinasi dengan salah seorang guru bukan semua guru jadi guru yang kelas satunya lagi gak tahu.
    Walaupun ada kendala-kendala yang terjadi tapi untungnya kegiatan microteaching kami berlangsung dengan baik dan sukses. Saya juga mendapat pengalaman baru dalam mengajar anak TK karena saya belum pernah megajar anak TK sebelumnya.

Indah Kartika Dewi  10-108
     Awalnya cemas banget, karena yang dihdapi itu anak TK, pasti sangat sulit menarik perhatian anak-anak. Apalagi saya sendiri masih dalam suasana duka. Tapi maw gak mau, siap dan gak siap, saya harus siap. Ternyata pas dijalankan tidak seburuk yang diperkirakan kok, awalnya memang grogi namun lama kelamaan nyaman juga karena anak-anak welcome dengan kedatangan kami. Jadi interaksi antara kami sangat menyenangkan. Seru deh pokoknya, jadi rindu sama audri yang mukanya mirip bintang iklan Afika itu.

Senin, 23 April 2012

Testimoni Perkuliahan Pedagogi tgl 23 April 2012

Perkuliahan hari ini diwarnai dengan suasana ketegangan dimana ditengah perkuliahan ibu Dina meninggalkan ruangan. Itu terjadi karna kami sebagai mahasiswa yang diajari oleh ibu Dina tidak merespon apa yang diinginkan oleh ibu itu. Kami hanya duduk diam dan tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh ibu Dina sehingga ibu itu pun kesal dan akhirnya meninggalkan ruangan. Sebenarnya ini memang kesalahan kami karna tidak merespon ibu itu. Nah di teori pedagogi sendiri dikatakan bahwa pembelajaran selalu melibatkan hubungan antara pikiran seseorang atau sekelompok orang dan pikiran seseorang atau sekelompok orang lainnya. Jadi diantara guru dan siswa itu harus ada interaksi agar terjalin hubungan yang bisa mempererat keduanya. Dan diantara guru dan siswa itu harus ada hubungan dua arah dimana maksud hubungan dua arah ini adalah guru dan siswa harus saling mempunyai hubungan  dimana guru memberikan dan siswa menerima bantuan dan bimbingan dari guru tersebut. Nah hal inilah yang tidak terlaksana pada perkuliahan pagi ini. Mungkin ibu Dina ingin memberikan feedback yang bisa membangun kinerja kami selama mengikuti kuliah pedagogi ini ya namun kami tidak mampu menangkap hal tersebut sehingga kami hanya bisa diam dan tidak tau menjawab apa. Mungkin sebagian dari kami juga ada yang sedang memikirkan jawaban apa yang akan diberikan namun mungkin tidak bisa menyampaikannya. Oleh karena itu saya ikut minta maaf kepada ibu Dina karena tidak ikut berpartisipasi dalam memberikan solusi yang diinginkan dalam mata kuliah ini.

Selain itu juga ada ketegangan lain yang saya rasakan dimana lagi-lagi jaringan sangat bermasalah dan begitu tidak bersahabat kepada saya. Disaat kesempatan untuk memperbaiki nilai ada, namun ada aja halangan yang membuat saya tidak maksimal dalam mengerjakan tugas ini seperti tidak membawa laptop lah, jaringan yang bermasalah lah dll. Terpaksa saya meminjam laptop teman namun saya harus menunggu dia menyelesaikan bagiannya dahulu. Dan itu sudah menghabiskan beberapa waktu. Saya sengaja mempersiapkan jawaban saya terlebih dahulu agar disaat ibu Dina mengirimkan soal saya bisa langsung mempostingnya namun disaat saya ingin menghubungi ibu itu lagi-lagi masalah ada dijaringan. Saya sudah berusaha untuk menghubungi ibu Dina melalui gtalk namun saya melihat ibu itu tidak ada membalas. Saya tidak tahu apakah masalah pada jaringan sehingga pesan saya tidak sampai kepada ibu itu atau bagaimana. Namun teman yang lain bilang memang jaringannya gag bisa. Dan akhirnya deadline pun habis. Saya berusaha untuk meminjam laptop teman yang lain lagi dan menghubungi ibu Dina melalui gtalk dan saya lihat ibu Dina tidak ada membalas. Akhirnya saya pun pasrah dan menyerahkan semuanya kepada ibu Dina karna cuma beliau yang tau nilai apa yang pantas untuk saya. Saya merasa kinerja saya kurang memuaskan dimana saat ada waktu untuk memperbaiki nilai saya tidak bisa mengerjakannya secara maksimal. Yah ini akan menjadi pembelajaran penting bagi saya untuk kedepannya.

Selasa, 17 April 2012

Testimoni UTS Pedagogi


Mengikuti ujian online merupakan hal yang baru bagi saya. Karna sebelumnya belum pernah ada mata kuliah lain yang saya ikuti melaksanakan ujian online. Jadi karna ini hal yang baru bagi saya otomatis ada beberapa hal yang saya cemaskan dan ternyata apa yang saya cemaskan itu terjadi juga yaitu tidak terjawabnya semua soal dengan baik. Alasan mengapa tidak bisa terselesaikan semua soal yaitu karna keadaan modem dan koneksi yang tidak mendukung, tidak punya waktu yang cukup untuk online karna pada waktu itu menjelang ujian tengah semester jadi sibuk dengan segala macam bahan, serta menganggap masih punya banyak waktu untuk menjawabnya/deadline. Yah walaupun begitu ini cukup menjadi pembelajaran bagi saya karna namanya juga proses belajar pasti ada kesalahan yang dilakukan. Nah jika dikaitkan uts online dengan materi, ini termasuk ke pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dimana kita dengan mudah melakukan ujian melalui internet tanpa harus datang ke kampus lalu menghafal bahan ujian yang begitu banyak. Dengan pemanfaatan teknologi ini kita dibina untuk semakin mengetahui mempelajari segala sesuatu yang tidak kita ketahui sebelumnya. Begitu referensi pelajaran yang ingin kita pahami. Secara keseluruhan saya sangat menikmati ujian onlie seperti ini dan akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya. Terimakasih ibu Dina :)

Senin, 09 April 2012

UTS Pedagogi

Pedagogi Praktis Abad ke-21


Ketika memasuki abad ke-21, banyak orang tertarik untuk mendiskusikan pedagogi, bahkan diberi nama Pedagogi Abad ke-21 yang dikenal juga sebagai pedagogi progresif (progressive pedagogy). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk TIK memang telah melahirkan perubahan besar dalam pola pembelajaran. Pedagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar melainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Diskusi mengenai pedagogi memang memunculkan pertaruhan, ketiga generasi lanjutan menjadi pertaruhannya. Pedagogi yang abstrak harus mampu menjelmakan sesuatu menjadi sesuatu yang kokret. Pedagogi tidak sekedar harus dipahami melainkan juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Pemikiran inilah yang kemudian melahirkan apa yang disebut pedagogi praktis.

Pedagogi ini temasuk kedalam kategori “pengetahuan pedagogis formal” dan “pengetahuan pedagogis vernacular”. Pedagogi formal bermakna pedagogi teoritis atau ilmiah, sedangkan pedagogi vernacular merupakan kata lain dari pedagogi praktis. Pedagogi formal atau pedagogi ilmiah merupakan upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori-teori pedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis, lebih abstrak dan lebih umum dari pedagogi vernacular atau pedagogi praktis. Pedagogi formal ini didukung oleh pengalaman dasar yang kuat, istimewa, dan dibangun atas fondasi kajian empirik selama proses mengajar dan belajar.

Menurut Carpenter (2001) ada dua fungsi penelitian pedagogis. Pertama, untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Temuannya pada dasarnya bersifat nonlinear. Kedua, untuk memungkinkan guru atau pendidik memahami, menjelaskan, membela, membenarkan dan bila perlu memodifikasi pedagogi. Tujuan pertama melahirkan pedagogi teoritis dan tujuan kedua melahirkan pedagogi praktis. Hasil-hasil penelitian dari universitas, lembaga penelitian, peneliti perorangan, dan bahkan pengalaman praktis guru serta refleksi atas pedagogi efektif merupakan sumber kemajuan dalam pedagogi ilmiah.

Jembatan antara pedagogi ilmiah dan pedagogi praktis juga meningkat melalui penggunaan penelitian ke bidang-bidang penelitian seperti metakognisi dan hasil pembelajaran bertahun-tahun. Pengajaran juga telah berada dalam masa transisi - bahkan untuk beberapa dekade terakhir ini – dari penekanan lebih pada pengetahuan praktis pedagogis dan empiris atau pengalaman individu untuk meningkatkan aplikasi pedagogis ikut sumbang secara bermakna oleh pengetahuan ilmiah di bidang ini. Bagi guru-guru kekuatan pedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma konsep teoritis. Karena memang teori merupakan sesuatu yang paling praktis.