Senin, 09 April 2012

Pedagogi Praktis Abad ke-21


Ketika memasuki abad ke-21, banyak orang tertarik untuk mendiskusikan pedagogi, bahkan diberi nama Pedagogi Abad ke-21 yang dikenal juga sebagai pedagogi progresif (progressive pedagogy). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk TIK memang telah melahirkan perubahan besar dalam pola pembelajaran. Pedagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar melainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Diskusi mengenai pedagogi memang memunculkan pertaruhan, ketiga generasi lanjutan menjadi pertaruhannya. Pedagogi yang abstrak harus mampu menjelmakan sesuatu menjadi sesuatu yang kokret. Pedagogi tidak sekedar harus dipahami melainkan juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Pemikiran inilah yang kemudian melahirkan apa yang disebut pedagogi praktis.

Pedagogi ini temasuk kedalam kategori “pengetahuan pedagogis formal” dan “pengetahuan pedagogis vernacular”. Pedagogi formal bermakna pedagogi teoritis atau ilmiah, sedangkan pedagogi vernacular merupakan kata lain dari pedagogi praktis. Pedagogi formal atau pedagogi ilmiah merupakan upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori-teori pedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis, lebih abstrak dan lebih umum dari pedagogi vernacular atau pedagogi praktis. Pedagogi formal ini didukung oleh pengalaman dasar yang kuat, istimewa, dan dibangun atas fondasi kajian empirik selama proses mengajar dan belajar.

Menurut Carpenter (2001) ada dua fungsi penelitian pedagogis. Pertama, untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Temuannya pada dasarnya bersifat nonlinear. Kedua, untuk memungkinkan guru atau pendidik memahami, menjelaskan, membela, membenarkan dan bila perlu memodifikasi pedagogi. Tujuan pertama melahirkan pedagogi teoritis dan tujuan kedua melahirkan pedagogi praktis. Hasil-hasil penelitian dari universitas, lembaga penelitian, peneliti perorangan, dan bahkan pengalaman praktis guru serta refleksi atas pedagogi efektif merupakan sumber kemajuan dalam pedagogi ilmiah.

Jembatan antara pedagogi ilmiah dan pedagogi praktis juga meningkat melalui penggunaan penelitian ke bidang-bidang penelitian seperti metakognisi dan hasil pembelajaran bertahun-tahun. Pengajaran juga telah berada dalam masa transisi - bahkan untuk beberapa dekade terakhir ini – dari penekanan lebih pada pengetahuan praktis pedagogis dan empiris atau pengalaman individu untuk meningkatkan aplikasi pedagogis ikut sumbang secara bermakna oleh pengetahuan ilmiah di bidang ini. Bagi guru-guru kekuatan pedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma konsep teoritis. Karena memang teori merupakan sesuatu yang paling praktis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar