Selasa, 27 Maret 2012

Tugas dr Kak Rola

Anggota Kelompok :

Pertanyaan :
1.     Apa itu paedagogi praktis ?
Jawab : Paedagogi praktis adalah pengaplikasian dari teori yang telah dimiliki oleh para pendidik dengan modifikasi sesuai dengan apa yang dianggap betul menurut pemahaman pendidik tersebut.
2.     Bagaimana pengaplikasian dengan peran guru disekolah jika dihubungkan dengan pedagogi praktis ?
Jawab : secara umum jika dilihat dari sudut pandang kami berdasarkan guru yang telah mengajar kami, kami merasa bahwa pada umumya para guru lebih menekankan pada cara mengajar siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum tanpa dimodifikasi menjadi sesuatu yang dapat menumbuhkan minat siswa tersebut, namun tidak tertutup juga untuk guru yang lain yang memang sangat kreatif dalam mengajar siswaya. Seperti contoh guru saya pada waktu SMA, sebelum mengajar beliau sangat kreatif membuat kami termotivasi untuk mengikuti pelajaran nya, beliau sungguh menerapkan hal-hal yang memang menjadi bahan kurikulum dan sesuai dengan tuntutan pelajaran tapi beliau sangat memodifikasinya sehingga kami tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut.

Pedagogi dan Prinsip-Prinsip Pedagogis


Pedagogi tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar, melainkan ada hubungannya dengan pembentukan generasi baru, yaitu pengaruh pendidikan sebagai sistem yang bermuara pada pengembangan individu atau peserta didik. Pedagogi (kata benda) juga bermakna ilmu pendidikan atau ilmu pengajaran. Kata sifat untuk istilah pedagogi adalah pedagogis. Makna dari pedagogis itu sendiri yaitu sadar terhadap arah tujuan dan ciri dasar dari proses pedagogi.

Ada berbagai defenisi pedagogis menurut tokoh-tokoh. Menurut Danilov (1978) pedagogis adalah proses interaksi terus-menerus dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. Asimilasi pengetahuan oleh siswa ini berkaitan dengan antusiasme mereka untuk mengetahui diverifikasi dalam proses kerja yang intensif dan aktif. Adapun menurut Alberto Garcia et al (2005) pedagogis merupakan tindakan guru dan siswa dalam konteks organisasi sekolah, dimana interaksi itu dilakukan berdasarkan teori pedagogis tertentu, berorientasi pada tujuan institusional, dan dikembangkan dalam interaksi yang dekat dengan keluarga dan masyarakat untuk mencapai pembentukan siswa secara sehat.

Adapun prinsip-prinsip pedagogis dalam pendidikan berfungsi untuk menentukan dasar pedagogis yang paling penting dalam proses pendidikan kepribadian. Menurut Adine (2001) prinsip-prinsip pedagogis adalah kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses pedagogis. Dimana karakter ilmiah dan ideologis ini menyoroti bahwa setiap proses pedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju dibidang sains kontemporer dan dalam korespondensi total dengan ideologi kita. Prinsip lain yaitu mengombinasikan karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghormatan terhadap kepribadian siswa. Kemudian prinsip berikutnya adalah merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada kesatuan dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan pembangunan pada umumnya. Prinsip terakhir dari proses pedagogis adalah bahwa masing-masing subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama lain. Misalnya aspek kepribadian dibentuk dan dikembangkan atas aktivitas dan melalui proses komunikasi. Sepanjang seluruh hidupnya, siswa menjalankan sejumlah besar kegiatan dan berkomunikasi terus-menerus.

Namun pada umumnya di Indonesia belum sepenuhnya prinsip-prinsip pedagogis ini terlaksana. Karena pada sebagian besar sekolah menganggap ini hanya sebagai teori belaka tanpa memperdulikan kegunaannya bagi para siswa-siswa. Padahal akan lebih menyenangkan lagi apabila sekolah-sekolah tersebut menerapkan prinsip-prinsip diatas. Karna kepribadian setiap siswa itu akan lebih mudah diketahui sehingga bakat-bakat yang tidak tersalurkan oleh mereka bisa lebih lagi dikembangkan.

Daftar Pustaka :
Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

Paradigma Belajar


Mengajar berasal dari kata “ajar”. Kata “ajar” bermakna memberi petunjuk  atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui atau dipahami. Mengajar bermakna tindakan seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahaminya sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan itu mulai dari merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi, dan membuat tindak lanjut bagi perbuatan mengajar berikutnya.

Kegiatan mengajar yang unggul dipandang sebagai proses akademik, dimana siswa termotivasi belajar secara berkelanjutan, substansial, positif terutama berkaitan dengan bagaimana mereka berpikir, bertindak dan merasa. Keunggulan ini juga bermakna suatu proses yang mengangkat motivasi belajar siswa ke tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan efek mengajar biasa. Kegiatan mengajar semacam ini menginspirasi siswa untuk terus belajar, selayaknya orang terhipnotis karena inspirasi dari gurunya. Seorang guru yang sangat baik dipandang sebagai salah satu energi yang memberikan kontribusi positif yang luar biasa terhadap terciptanya suasana belajar siswa, termasuk membangkitkan minat mereka.

Setiap strategi guru didasari pada paradigma yang berbeda mengenai cara belajar siswa. Hal yang penting dipahami saat ini bahwa strategi tumbuh dari paradigma yang berbeda. Asumsi yang mendasari adalah bahwa pembelajaran yang lebih akan terjadi ketika guru mulai mendapatkan pemahaman yang prima tentang bagaimana kegiatan belajar terjadi. Guru akan menjadi lebih efektif bila dia secara sadar memilih untuk menggunakan strategi mengajar, memperluas perbendaharaan strategi, dan ahli dalam menggunakan strategi itu.

Daftar Pustaka :
Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

Sabtu, 10 Maret 2012

Seni dan Ilmu Mengajar

Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari dimana pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupun dilembagakan. Seni mengajar hanya terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung. Mortimer J. Adler mengemukakan bahwa Socrates telah memberi kita wawasan ke dalam sifat dasar pembelajaran ketika ia membandingkan seni mengajar dengan keterampilan bidan kuno atau dukun paraji. Gagasan penting disini adalah pembelajaran merupakan aktivitas membantu, sebuah seni yang bersifat rendah hati. Guru yang tidak menghasilkan pengetahuan atau ide-ide akan menjadi pasif atau tampil dengan pikiran hampa.

Kebanyakan siswa dalam proses belajar menjadi lebih pasti dan kurang menyesakkan ketika dibantu oleh guru. Cara guru memandu dan metode kerjanya membuat belajar siswa menjadi lebih mudah dan efektif. Inilah seni mengajar, yang tidak mungkin ditemukan pada proses kehidupan alam organik. Guru harus mampu berbicara sederhana, berpengetahuan luas, menginspirasi agar siswa dapat memahami, mengevaluasi, menimbang dan mengenali kebenaran. Dia tidak secara konsisten memaksakan konten dan doktrin-doktrin ide bahwa siswa harus belajar dengan hafalan. Dia mengajarkan siswa bagaimana belajar dan berpikir untuk dirinya sendiri. Dia lebih mendorong dan menginspirasi daripada menekan dan tanggapan kritis yang cerdas.

Nah dari teori yang dijelaskan diatas, itulah yang sedang dilaksanakan oleh Bu Dina di Mata Kuliah Paedagogi. Dimana ibu Dina mencoba untuk memberikan pelajaran dengan menggunakan metode E-Learning  dengan www.Editgrid.com yang walaupun ditengah jalan mengalami kesulitan untuk mengaksesnya. Namun kemudian untuk bisa mengakses website tersebut akhirnya digunakan metode Trial-and- Error. Walaupun hasilnya tidak seperti yang diharapkan tapi dengan cara seperti ini telah mengundang siswa untuk berani mencoba sesuatu yang baru yang didalamnya telah terlibat proses pembelajaran.

Daftar Pustaka :
Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta