Senin, 08 Oktober 2012

Hasil Diskusi Kelompok - Analisis Film "Kinky Boots"

Nama Kelompok : 
Sarah Situmorang (09-078)
Santri Tarigan (10-012)
Elienz Tarigan (10-028)


Sinopsis Film
 
Kinky Boots merupakan sebuah film yang berkisah tentang Charlie Price (Joel Edgerton), seorang pria keturunan pengusaha sepatu dari Northampton yang berjuang untuk membangun pabrik sepatunya setelah ayahnya meninggal dunia. Charlie tak pernah bermimpi untuk meneruskan bisnis keluarganya yang turun temurun membuat sepatu. Tapi disanalah akhirnya takdir Charlie ditempatkan. Model dan kreasi baru pun tercipta dari tangan dan kepandaian Charlie. Northampton, salah satu kota kecil di Inggris itu, memang terkenal dengan masyarakatnya yang bekerja membuat sepatu terutama di daerah Earls Barton. Bisnis keluarga Charlie tak semulus yang ada dalam angannya. Pada suatu malam, Charlie bertemu dengan Lola (Chiwetel Ejiofor) yang adalah seorang waria. Lola meminta Charlie untuk membuat terobosan baru dengan menciptakan sepatu khusus pria. Lola menyakinkan Charlie bahwa rencananya ini akan memulai kembali masa kejayaan toko sepatu Price. Ide ini tampaknya sulit diterima oleh hati Charlie karena sejak dulu model sepatu Price tidak pernah berubah dengan model yang sama. Charlie pun harus terjebak dengan hatinya sendiri. Perubahan akhirnya harus terjadi demi keselamatan bisnis keluarga ini, seperti mulai dari orang lemah yang tidak tertarik dengan pabrik sepatu milik ayahnya tersebut, Charles berubah menjadi orang yang selalu berusaha maju dan cekatan. Ia yang awalnya tidak kreatif, menjadi orang yang bisa memeras pikiran dan tenaga serta menjadi atasan yang mampu dihormati oleh semua pegawainya. Di tengah perjalanan, masalah yang dihadapinya adalah ketika tunangan Charlie yang tamak malah mengambil kesempatan untuk menguasai semua usaha Charlie ini.

Pembahasan :
* Berdasarkan Teori Thorndike
Tiga hukum belajar untuk menjelaskan sebuah proses seperti dibahas dibawah ini:
- Law of effects : seuatu keadaan yang memuaskan setelah respons akan memperkuat koneksi antara stimulus dan perilaku yang tepat, dan keadaan yang menjengkelkan akan melemahkan koneksi tersebut. Ketika pertama kali Lola menolak dan tidak suka dengan sepatu rancangan Charles, ia tidak menyerah dan mencoba untuk membuatnya lagi sampai akhirnya Lola menerimanya.

- Law of exercise : mendeskripsikan perulangan atau repetisi danri pengalaman akan meningkatkan peluang respons yang benar. Berulang kali mendapat penolakan dari para pegawainya, namun Charlie tetap bangkit kembali dan berusaha terus - menerus dengan berbagai cara untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan kehormatannya.

Law of readiness : kondisi yang mengatur keadaan yang disebut sebagai "memuaskan" atau "menjengkelkan". Awalnya Charles mendapat penolakan dari Lola untuk bekerjasama yang membuat ia jengkel dan kecewa. namun seiring berjalannya waktu, Charlie berusaha tenang dan kembali mencoba berbicara dengan Lola dan pada akhirnya bersedia bekerjasama.

* Berdasarkan pandangan behavioristik
Semua organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui sejumlah respon yang disebabkan oleh stimulus (peristiwa) tertentu. Charlie awalnya hanyalah seorang anak yang tidak pernah tau – menau dan kurang peduli dengan perusahaan sepatu milik ayahnya. Hingga pada akhirnya, ayahnya meninggal dunia (stimulus). Mau tidak mau, sebagai pewaris tunggal perusahaan keluarga ini, Charlie harus meneruskan perjuangan ayahnya sebagai usaha menyelamatkan aset keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar