Dinamika pada saat Mata Kuliah Psikologi Belajar
Sejak awal memasuki kelas Psikologi Belajar, saya tidak merasakan sesuatu yang menakutkan ataupun memberatkan. Karna seperti biasa pada mata kuliah lainnya di bagian pendidikan, terutama mata kuliah pilihan, kebanyakan tidaklah terlalu berat tugasnya dibandingkan dengan tugas pada mata kuliah lainnya. Bahkan lebih ringan bobot tugasnya. Nah itu jugalah salah satu alasan saya memilih mata kuliah ini. Ketika saya mengetahui kontrak kuliah Psikologi Belajar ini, saya terkejut. Sepertinya beban tugas pada mata kuliah Psikologi Belajar ini leboih berat dibandingkan dengan mata kuliah sebelumnya. Begitulah yang saya rasakan saat itu. Sepertinya banyak sekali yang harus dikerjakan untuk mata kuliah Psikologi Belajar ini. Namun karena tugas yang akan dikerjakan tersebut kesepakatan bersama, maka mau tidak mau harus dikerjakan juga. Setiap bab yang akan dipelajari pada 1 semester ini mempunyai tugas. Ada berupa tugas individu dan ada juga tugas kelompok, dimana pada setiap bab tugas yang dikerjakan berbeda-beda. Misalnya saja pada bab 1, tugasnya itu membuat mind map, kemudian pada bab 2 menganalisis film dengan teori Belajar. Lalu kemudian bab berikutnya menceritakan pengalaman dan dibahas dengan teori, lalu mencari jurnal yang berhubungan dengan teori yang akan dibahas, kurang lebih begitulah gambaran tugas pada mata kuliah Psikologi Belajar ini.
Kemudian kalau situasi di kelas, biasanya berbeda-beda. Terkadang di beberapa bab ada tugas kelompok yang akan dikerjakan pada saat pertemuan kuliah dan ada juga tugas yang harus sudah dikerjakan sebelum pertemuan kuliah berlangsung. Jadi kita harus berdiskusi dahulu agar bias mengerjakannya. Namun terkadang seiring berjalannya waktu, suasana di kelas juga tidak seperti yang diharapkan. Ada satu pertemuan yang mungkin ketika itu ibu Dina ingin menguji kami atau ibu Dina lagi tidak mood untuk mengajar, saya juga kurang tahu, yang jelas ibu Dina bertanya bebrapa kali kepada kami tapi kami tidak ada yang menjawab/merespon pertanyaan ibu itu sehingga jalan terakhir ibu Dina pun harus mengancam kami agar ada yang mau menjawab pertanyaan beliau. Kalau tidak ada juga yang menjawab maka beliau pun akan meninggalkan kelas. Untungnya kami segera merespon pertanyaan beliau agar kelas tidak bubar begitu saja karna ditinggal dosen. Setelah kejadian itu ternyata kami juga belum bisa sepenuhnya untuk memberikan respon/tanggapan. Kejadian yang sama terulang lagi ketik merencanakan observasi lapangan ke salah satu sekolah yang sudah menggunakan program e-learning di kota Medan ini, yaitu SMK Tritech Informatika Medan. Beliau menginginkan agar kami semua memberikan komentar ataupun tanggapan seta saran mengenai rencana mengobservasi proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Namun setelah beberapa hari diposting mengenai rencana tersebut, hanya 1 atau 2 orang saja yang memberikan komentarnya sehingga ibu Dina pun menjadikan itu sebagai tugas kami dimana beliau menyuruh kami untuk mengerjakannya dan dibahas dengan teori Gagne, Piaget, dan Bandura. Dan ini dijadikan pengganti kehadiran atau absensi karna kebetulan beliau lagi sibuk pada saat itu sehingga membuat tugas ini sebagai gantinya.
Memang itu juga kesalahan kami yang mungkin tidak terlalu peduli dengan hal seperti itu sedangkan ibu Dina sendiri menginginkan kami agar bisa lebih peduli terhadap apapun yang ada disekitar kami termasuk ketika di dalam kelas. Nah setelah itu berlangsung, akhirnya kami pun jadi melakukan observasi ke SMK Tritech Informatika Medan. Panduan kami melakukan observasi itu berdasarkan teorinya Gagne, dimana setiap orang itu harus menguasai bagiannya ataupun teori panduannya masing-masing dan memang seru juga dengan pengalaman seperti itu. Mengenai UTS dan UAS pun sebenarnya tidak terlalu membebankan bagi kami karna UTS sendiri tugasnya membuat demo, games, atau apapun itu dengan teori yang sudah dipilih kemudian UAS itu sendiri, tugasnya seperti yang dikerjakan saat ini. Sebenarnya apapun tugasnya itu tidaklah membebankan ataupun terlalu sulit untuk dikerjakan asalkan memang individunya mau mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Nah kalau dibahas dengan teori, yang pertama sekali akan dibahas dengan teori Skinner. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan memengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Jadi kalau dihubungkan dengan kejadian yang terjadi pada saat Psikologi Belajar berlangsung maka bisa dikatakan bahwa stimulus berasal dari ibu Dina yang mengancam kami apabila tidak memberikan respon maka ibu Dina akan meninggalkan kelas dan karena konsekuensinya itu ibu Dina akan meninggalkan kelas maka kami pun memberi respon dengan menjawab pertanyaan ibu Dina ataupun dengan memberikan pendapat sehingga dengan begitu perilaku kami pun diperkuat.
Kemudian akan dibahas dengan teori Robert Gagne dimana ia mengatakan bahwa ada tiga prinsip dari pembelajaran yang efektif dalam menganalisis tugas latihan adalah memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final, memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai, dan sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final. Dikaitkan dengan keadaan kelas Psikologi Belajar maka bisa dikatakan bahwa dalam mengerjakan tugas-tugas setiap minggunya baik itu tugas individu maupun tugas kelompok, dengan tugas-tugas yang diberikan setiap mahasiswa harusnya mampu menguasai atau pun memahami teori yang sudah dibahas tersebut sehingga ketika ada tugas akhir pun setiap mahasiswa bisa menjawab atau pun mengerjakannya.
Teori berikutnya dengan teori Social Learning yaitu, Albert Bandura. Teori belajar sosial menjelaskan perilaku manusia dalam hal interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan. Orang belajar melalui pengamatan perilaku orang lain, sikap, dan hasil dari perilaku tersebut. “Kebanyakan perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan yaitu dari mengamati orang lain. Kemudian hasilnya berfungsi sebagai panduan untuk bertindak.” Nah begitu juga ketika dalam proses belajar mengajar Psikologi Belajar dimana ketika memahami teori ataupun pelajaran maka seseorang itu harus mempunyai interaksi timbal balik antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungannya. Karna seseorang akan mampu memahami sesuatu hal ketika kognitif dan perilakunya berhubungan dan lingkungannya juga memberi pengaruh terhadap orang tersebut. Begitu juga dalam hal pembelajaran dimana kita belajar dari orang melalui perilakunya, sikapnya, dan hasil dari perilakunya. Ketika kita menganggap bahwa perilaku orang tersebut memang perlu untuk dicontoh maka kita akan meniru perilaku orang tersebut. Misalnya ketika orang lain mendapatkan nilai bagus saat dia mampu mengerjakan soal dengan baik maka kita pun akan berusaha untuk melakukan hal seperti itu juga agar kita juga bisa mendapatkan nilai yang bagus juga.
Santri, usaha yang baik...
BalasHapusterus berlatih untuk menulis dengan tatanan bahasa yang baku ya. Semoga hasilnya akan menjadi lebih maksimal dan mengalir; antara pokok pikiran, analisis serta gagasan :)