Minggu, 17 Juni 2012

UAS PAEDAGOGI T.A 2011/2012

5 komentar:

  1. 1. Coba baca buku referensi halaman 103 paragraf kedua. Ada pernyataan bahwa 'kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prima konsep teoritis'. Silahkan beri argumentasi anda tentang hal di atas berkaitan dengan fenomena micro teacning yang anda lakukan.

    BalasHapus
  2. Menurut pendapat saya, maksud dari pernyataan bahwa "kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prima konsep teoritis" yaitu cara seorang pendidik untuk mengembangkan prinsip dan teori-teori pedagogi menjadi lebih praktis sehingga membuat pembelajaran itu semakin mudah untuk dipahami dan pastinya akan membuat para peserta didik untuk semakin tertarik. Nah walaupun dikatakan membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari konsep teoritisnya, bukan berarti hanya secara teoritis saja kita membuat pembelajaran itu praktis tapi juga dalam mengaplikasikannya kepada peserta didik. Dengan kata lain, pendidik harus bisa menerapkan konsep pengajarannya agar peserta didik dengan mudah memahami apa yang disampaikan oleh pendidik tersebut.
    Berkaitan dengan proses micro teaching yang dilakukan oleh kelompok kami, pernyataan di atas sesuai dengan konsep yang kami kerjakan. Dimana kami membuat dan menyajikan konsep mengajar kami se-praktis mungkin ditambah dengan seni mengajarnya sehingga membuat anak-anak TK itu memahami serta tertarik terhadap apa yang kami sampaikan.

    BalasHapus
  3. Mengenai daftar pertanyaan yang ada pada halaman 112 tersebut sudah pasti memiliki relevansi terhadap proses micro teaching yang kelompok kami lakukan. Namun pada pelaksanaannya tidak semua pertanyaan tersebut bisa terlaksanakan atau terealisasaikan. Berikut adalah pertanyaan serta kaitannya:

    a. Penilaian kebutuhan : materi belajar apa yang dibutuhkan ?
    Dalam merencanakan micro teaching yang kami lakukan terlebih dahulu kami mendiskusikan mengenai materi apa-apa saja yang perlu diberikan oleh anak-anak TK tersebut sehingga materi yang kami sampaikan pun bisa bermanfaat bagi mereka.

    b. Pertumbuhan profesional : bagaimana cara meningkatkan mutu pengajaran di kelas ?
    Disini kami memberikan materi kepada mereka bukan hanya sekedar teori saja. Kami mengajari mereka tentang bentuk-bentuk bangunan seperti persegi, segitiga, lingkaran dll dimana sambil kami menunjukkan bentuk-bentuk bangunan tersebut kami juga menyuruh mereka untuk mencari tahu benda apa yang sesuai dengan gambar bangunan tersebut. Begitu juga saat kami mengarahkan mereka untuk mewarnai, dimana sebelumnya kami telah memperkenalkan berbagai macam warna kepada mereka nah disitu mereka diarahkan agar mereka tidak hanya sekedar tahu gambarnya saja tapi juga mampu untuk berpikir kreatif dalam mewarnai gambar mereka itu. Sehingga dengan begitu murid pun tidak terlalu bosan dengan segala materi yang diberikan yang hanya sekedar teori saja.

    c. Budaya kelas : bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar ?
    Tentu saja bukan hanya sekedar teori yang diajarkan oleh pendidik tapi juga dengan hal-hal menyenangkan seperti bermain sambil belajar sehingga peserta didik pun semangat dan aktif dalam belajarnya. Seperti di TK tempat kami melakukan micro teaching. Di TK itu para gurunya menyemangati peserta didiknya dengan bermain sambil belajar kemudian diselingi dengan bernyanyi bersama sehingga mereka pun tidak jenuh dalam belajarnya.

    d. Strategi : bagaimana guru mengajar untuk memaksimalkan hasil ?
    Dengan lebih mendekatkan diri kepada peserta didik tersebut sehingga pengajar semakin tahu bagaimana pribadi si peserta didik yang kemudian si pengajar semakin paham terhadap apa yang diinginkan peserta didik sehingga dapat memaksimalkan hasil yang ingin dicapai. Seperti yang kami lakukan juga, kami menyebar disetiap kelompok kecil dimana kami mencoba mendekatkan diri terhadap peserta didik tersebut sehingga kami semakin bisa memahami apa yang diinginkan dan diharapkan mereka sehingga itu bisa membantu memaksimalkan hasil micro teaching kami.

    e. Pengelolaan sumber daya kelas : bagaimana guru membuat media pembelajaran dan apa kegunaannya dalam pembelajaran ?
    Kami menyediakan kertas origami dengan berbagai macam warna, kemudian kertas dengan bentuk bangunan serta kertas gambar. Nah kegunaan media tersebut yaitu sebagai alat bantu kami dalam menyampaikan materi yang berkaitan dengan tema kami yaitu mengenal bentuk dan warna.

    f. Pemecahan masalah : apa yang bisa salah dalam pengajaran dan bagaimana cara mengatasinya ?
    Kemungkinan yang bisa salah dalam pengajaran yaitu hal menyampaikan suatu informasi dimana apa yang disampaikan oleh pengajar tidak dapat dipahami oleh peserta didik. Namun berkaitan dengan micro teaching yang kami lakukan menurut saya tidak ada hal yang salah yang dilakukan pada saat kami melakukan micro teaching.

    g. Orkestrasi : bagaimana guru mengatur semua aspek yang berbeda dari pedagogi ?
    Pengajar harus melihat aspek tersebut dari kekurangan dan kelebihannya karna kekurangan juga bisa dijadikan sebagai kelebihan jadi setiap aspek itu dianggap sama pentingnya.

    h. Penggunaan TIK : bagaimana aplikasi TIK dalam pembelajaran yang memenuhi kriteria pedagogi ?
    Hal ini tidak kami lakukan saat micro teaching karna sebelumnya memang tidak ada rencana untuk menggunakan aplikasi TIK.

    BalasHapus
  4. 3. Sehubungan dengan jawaban pada soal nomor dua, coba anda jelaskan peran dari "guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa (halaman 121). Apakah hal tersebut terjadi pada anda saat menjalankan micro teaching? coba jelaskan.

    BalasHapus
  5. Menurut saya maksud dari pernyataan mengenai "guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa" tersebut adalah seperti yang juga dikatakan di hal. 121 bahwasanya sebagai guru mereka tidak hanya sekedar memahami dan melaksanakan pembelajaran tapi juga mereka harus mampu menciptakan lingkungan yang berbeda dari biasanya yang mereka ketahui serta mereka juga harus dapat memunculkan interaksi dari setiap peserta didik tersebut. Sehingga dengan begitu peserta didik pun tidak merasa bosan terhadap apa yang diajarkan oleh guru tersebut. Lalu kalau untuk mendorong mereka, mungkin dengan guru memberikan pujian kepada mereka apakah dengan mengatakan bahwa mereka itu pintar, rajin atau dengan memberikan hadiah misalnya. Nah dengan begitu mereka pun akan senang dan semangat dalam belajarnya. Kalau memfasilitasi dan merangsang munculnya proses belajar, mungkin dengan menyediakan beberapa permainan yang berhubungan dengan materi kemudian guru menghubungkan antara materi tersebut dengan permainan tadi sehingga peserta didik pun menjadi antusias dalam proses pembelajarannya.
    Berkaitan dengan proses micro teaching yang kami lakukan, sebagian besar hal tersebut memang terlaksana baik itu di dalam mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses pembelajaran. Contohnya seperti saat kami mengarahkan mereka untuk mewarnai. Kami memfasilitasi mereka dengan kertas gambar lalu kami mengatakan bahwa seandainya mereka menggambar dengan bagus dan rapi kami akan memberikan hadiah kepada mereka. Setelah mereka mendengar kami bilang begitu mereka pun jadi semangat dalam mewarnainya. Kemudian setelah itu mereka berkumpul di lapangan. Pada saat di lapangan tersebut kami sebenarnya ingin memberikan reward kepada mereka yang telah mengambar dengan bagus dan rapi namun rasanya tidak enak saja kalau langsung memberikan hadiah kepada mereka. Maka dari itu kami pun membuat games sebagai penghantarnya. Pada saat games itu berlangsung terlihat bahwa mereka sangat antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan apalagi ditambah dengan reward yang kami sediakan. Nah dengan begini maka anak-anak tersebut akan menjadi aktif dan saya pikir hal seperti ini cukup produktif bagi mereka.

    BalasHapus