Mengajar berasal dari kata “ajar”. Kata “ajar” bermakna memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui atau dipahami. Mengajar bermakna tindakan seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahaminya sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan itu mulai dari merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi, dan membuat tindak lanjut bagi perbuatan mengajar berikutnya.
Kegiatan mengajar yang unggul dipandang sebagai proses akademik, dimana siswa termotivasi belajar secara berkelanjutan, substansial, positif terutama berkaitan dengan bagaimana mereka berpikir, bertindak dan merasa. Keunggulan ini juga bermakna suatu proses yang mengangkat motivasi belajar siswa ke tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan efek mengajar biasa. Kegiatan mengajar semacam ini menginspirasi siswa untuk terus belajar, selayaknya orang terhipnotis karena inspirasi dari gurunya. Seorang guru yang sangat baik dipandang sebagai salah satu energi yang memberikan kontribusi positif yang luar biasa terhadap terciptanya suasana belajar siswa, termasuk membangkitkan minat mereka.
Setiap strategi guru didasari pada paradigma yang berbeda mengenai cara belajar siswa. Hal yang penting dipahami saat ini bahwa strategi tumbuh dari paradigma yang berbeda. Asumsi yang mendasari adalah bahwa pembelajaran yang lebih akan terjadi ketika guru mulai mendapatkan pemahaman yang prima tentang bagaimana kegiatan belajar terjadi. Guru akan menjadi lebih efektif bila dia secara sadar memilih untuk menggunakan strategi mengajar, memperluas perbendaharaan strategi, dan ahli dalam menggunakan strategi itu.
Daftar Pustaka :
Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar