Jumat, 11 Maret 2011

Menelusuri Tanah Karo Simalem

Tanah Karo adalah sebuah kabupaten yang terletak di Propinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh seorang bupati yang berkedudukan di ibukota kabupaten Karo yaitu Kabanjahe dengan jarak sekitar 78 km dari Medan. Setidaknya ada 5 marga yang dikenal Orang Karo, yaitu Karo-Karo, Tarigan, Ginting, Sembiring, dan Perangin-angin. Setiap marga memiliki sub-marga, misalnya ada Karo-karo Kaban, Sembiring Meliala, Ginting Munthe, Perangin-angin Uwir, Tarigan Sibero, dan lainnya.
Orang Karo adalah orang pegunungan, yang memiliki hubungan yang erat dengan alam. Tanah yang subur membuat orang Karo hidup berkecukupan sebagai petani. Sayur, buah, seperti kubis, wortel, kentang, bunga kol, jeruk, markisa, tumbuh dengan lebat dan dapat dipanen dengan hasil berlimpah. Siapa sih yang tak kenal dengan markisa dan terong belanda? Di Karo-lah kedua buah itu ditanam.
Bagi pemerintah propinsi Sumatra Utara, Sinabung dan Tanah Karo menjadi aset wisata yang berharga. Siapa yang tak kenal Berastagi, Kabanjahe, Taman Hutan Liar atau Tahura, Lau Debuk-Debuk, Gundaling, Desa Lingga, juga Danau Lau Kawar. Kalau Anda pernah singgah ke Medan, nama yang disebut di atas tentulah tak asing lagi. Itu adalah beberapa tujuan wisata utama Sumut. Mengenal lebih dekat wisata Tanah Karo, bisa menebalkan kecintaan akan tanah air.
Berikut ini adalah jalur lintasan menuju Tanah Karo dari kota Medan.

SEMBAHE
Sembahe merupakan salah satu lintasan jalan raya Medan – Brastagi sekitar 35 km dari Medan. Memiliki udara yang sejuk dan sungai jernih yang sangat cocok untuk tempat pemandian. Banyak pengunjung datang ke sini untuk santai pada akhir pekan atau libur umum. Tempat ini dapat ditempuh selama 45 menit dengan kendaraan bermotor dari kota Medan.

SIBOLANGIT
Sekitar 15 menit perjalanan dari Sembahe, tibalah di Sibolangit yang berada kira-kira 40 km dari kota Medan. Sepanjang jalan akan terlihat Hutan Wisata yang sebelumnya merupakan kebun botani (tumbuh-tumbuhan) yang terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan antara Sembahe dan lembah sekitarnya, memiliki udara yang sangat sejuk. Jalan-jalan kecil yang menyenangkan di hutan hujan ini berguna untuk pemberhentian para turis lokal maupun dari manca negara, di antara pakis-pakis raksasa dan pohon-pohon yang ditutupi lumut. Para ahli botani akan dengan mudah dapat menemukan berbagai hal yang menarik dari tumbuh-tumbuhan langka yang banyak tumbuh di taman ini, di samping adanya berbagai burung-burung liar. Di sepanjang jalan ini juga dapat ditemukan pondok-pondok durian yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat sambil makan durian.

BANDAR BARU
Bandar Baru, merupakan suatu kota kecil lebih kurang 47 km dari Medan ke arah Brastagi, memiliki udara sejuk dan nyaman yang cocok untuk liburan serta berakhir pekan. Kota kecil ini juga merupakan bumi perkemahan Pramuka yang pada tahun 1977 sebagai tempat pelaksanaan Jambore Internasional Pramuka.
Di sini juga terdapat Yayasan Gelora Kasih yang merupakan tempat penyandang anak-anak yatim piatu yang dikelola oleh GBKP (Gereja Batak Karo Protestan).

PENATAPEN (PEMANDANGAN)
Penatapen adalah merupakan tempat lintasan jalan Medan – Berastagi yang dekat dengan perbatasan antara Tanah Karo dengan Deli Serdang. Di tempat ini sering digunakan sebagai tempat pemberhentian sejenak bagi orang yang telah lelah dalam perjalanan sambil menikmati hangatnya jagung rebus dan jagung bakar. Dari sini kita bisa memandang ke arah Bandar Baru dan Medan, juga bisa melihat air terjun Sikulikap serta jalur pendakian ke gunung Sibayak.
Air Terjun Sikulikap
Gunung Sibayak

LAU DEBUK-DEBUK
Lau Debuk-debuk merupakan sebuah desa yang memiliki sumber air panas dengan kandungan belerang, banyak dikunjungi oleh turis untuk menikmati hangatnya air belerang dalam suasana kesejukan udara pegunungan. Desa ini terletak lebih kurang 10 km dari Bandar Baru menuju Berastagi, di kaki gunung Sibayak yang memiliki ketinggian sekitar 2.100 km dari permukaan laut.

TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN
Taman Nasional Tongkoh yang diberi nama Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan berlokasi kira-kira 6 km sebelum kota Berastagi, dalam perjalanan dari Medan. Taman itu punya kebun binatang dengan pondok-pondok unik dan gajah tunggangan untuk anak-anak. Jalan setapak menuju hutan juga tersedia, untuk pengunjung yang ingin meneliti ataupun sekedar melihat tumbuhan hutan, anggrek-anggrek liar, pakis-pakis besar, berbagai tumbuhan kayu liar berselimut lumut dan jamur, beragam jenis kupu-kupu, burung-burung, kera, dan lainnya.

BUKIT KUBU

Bukit Kubu adalah salah satu hotel yang memiliki arsitektur peninggalan zaman kolonial, mempunyai arena atau lapangan latihan golf, tenis, serta kebun-kebun bunga yang indah. Bukit Kubu sering dikunjungi oleh turis-turis dari Eropa, khususnya wisatawan asal Belanda untuk menikmati akhir pekan mereka dengan mengenang keadaan zaman kolonial lalu.

BERASTAGI
Berastagi adalah tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut dan dikelilingi barisan gunung-gunung, memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas, hijau, dan Berastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo, seperti hotel berbintang, restotran, golf dan lain-lain sampai kepada hotel yang tarifnya relatif dapat terjangkau. Berastagi juga dikenal dengan julukan kota “Markisa”. Dari kota “Markisa” Berastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu gunung Sibayak dan gunung Sinabung.
Selain buah-buahan markisa, Berastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis sayur-sayuran, buah-buahan serta bunga-bunga segar yang siap dirangkai untu acara pesta atau hajatan Di kota Berastagi dilaksanakan beberapa peristiwa pariwisata antara lain “Pesta Buah” atau festival buah dan festival kebudayaan “Pesta Mejuah-juah” yang diadakan setiap tahun. Tanah Karo juga memiliki tradisi yang telah turun temurun dilakukan yaitu “Kerja Tahun” yang diselenggarakan setiap tahun oleh orang-orang Karo yang tinggal di daerah tersebut ataupun yang sudah merantau datang kembali ke perkampungan yang memiliki hubungan keluarga untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi.
Pasar buah Berastagi

KABANJAHE
Sepanjang perjalanan dari Berastagi menuju Kabanjahe, Sinabung Jaya akan melalui areal pertanian yang subur. Kadang terhampar kebun jeruk yang buahnya bergelantungan siap dipanen, kadang kebun kubis, asparagus, bahkan juga kebun bunga. Sesekali kita akan menjumpai para petani berjalan menuju kebunnya. Yang perempuan mengenakan jujung, kain yang diletakkan di atas kepala dengan bentuk kas. Yang lelaki memikul cangkul dan keranjang bambu.
Setengah jam kemudian sampailah kita di Kabanjahe, ibukota Kabupaten Tanah Karo.. Kabanjahe tidaklah sedingin Berastagi. Di sini terdapat Makam Pahlawan, lalu kedai kopi susu yang sangat nikmat. Ada juga pasar kecil yang menjual kerajinan uis gara –semacam ulos bagi orang Karo—yang harganya bisa ditawar. Penghuni kota ini sangat ramah dan halus gaya bicaranya. Serupa orang Solo atau Jogja kalau di Jawa.

DESA LINGGA
Desa Lingga terletak di ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan laut, lebih kurang 15 km dari Berastagi. Lingga merupakan perkampungan Batak Karo yang unik, memiliki rumah-rumah adat yang diperkirakan berumur 250 tahun, tetapi kondisinya masih kokoh. Rumah tersebut dihuni oleh 5-6 keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Rumah adat Karo ini tidak memiliki ruangan yang dipisahkan oleh pembatas berupa dinding kayu atau lainnya.

SIPISO-PISO
Sipiso-piso terletak lebih kurang 24 km ke utara Kabanjahe menuju ke arah Danau Toba, merupakan air terjun yang terkenal dengan ketinggian lebih kurang 360 kaki sebelum mengalir ke Danau Toba. Daerah ini memiliki pemandangan yang indah seperti daerah Tao Silalahi yang berada di dekatnya dan terletak di bagian utara Danau Toba.

LAU KAWAR
Ada sebuah legenda yang dihubungkan dengan danau ini. Legenda tentang Desa Kawar. Konon desa ini tanahnya subur, penduduknya pun hidup makmur, karena hasil panen berlebih. Suatu hari diadakan pesta menyambut panen. Seluruh penduduk diundang untuk mengikuti jamuan makan, musik, dan tarian. Namun ada seorang nenek yang tak bisa hadir karena dia lumpuh. Sendiri dia terbaring di ranjangnya. Ketika orang sedang berpesta, makan makanan enak sepuasnya, nenek itu justru kelaparan di rumahnya. Anak dan menantunya lupa siapkan makanan buat sang ibu. Baru sore menjelang ketika cucunya datang membawa makanan yang dititipkan ibunya untuk si nenek. Betapa kecewa hati nenek itu saat tahu bahwa makanan yang dibawa cucunya adalah sisa-sisa makanan. Rupanya si cucu telah memakan sebagian nasi tersebut. Nenek itu lalu menangis dan berdoa agar orang di desa dikutuk Tuhan. Tak berapa lama turun hujan lebat. Desa Kawar pun tenggelam, menjelma jadi Danau Lau Kawar.
Di hari biasa Lau Kawar amat sunyi. Bentangan airnya berlekuk dan memantulkan biru laut dan hijau pepohonan lebat di seberang danau. Danau ini luasnya sekitar 200 ha, berada di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Danau ini adalah satu dari dua danau di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Danau satunya adalah Danau Marpunge.
Danau ini merupakan salah satu pos pendakian favorit menuju Gunung Sinabung. Butuh waktu sekitar 6 jam untuk menggapai puncak Sinabung. Kalau kita hanya punya waktu pendek, cukup mendaki Deleng Lancuk, puncak bukit terdekat. Mendaki Deleng Lancuk, puncak bukit terdekat. Mendaki Deleng Lancuk, puncak bukit terdekat.

25 komentar:

  1. klo ud ngmgin wisata..hahh..senengnyaa..hehe
    nice :)

    BalasHapus
  2. duh,....
    jadi pengen kesana san.....!!!!
    teringat 7 tahun lalu dari Sipiso2 Waterfall.....
    kangen...!!!


    kesana y0oukkk...!!!!!!!

    BalasHapus
  3. hahahahaaii...

    pengen ke sana lah...

    aku pengen ke sanaaa...

    apalagi ke sipiso-piso loh...

    teringat masa-masa SMA lagi...

    hahaaaii...

    BalasHapus
  4. pengen ksna jga, dah lma gak ke sipiso piso
    good post:)

    BalasHapus
  5. mentang2 wong karo, Sombonggg !!!
    hheheh
    ga ah, kita harus bangga dengan daerah kita yang keren keren dan mempesona.

    hidup sumatera utara !!!

    BalasHapus
  6. aku kangen ma sipiso-piso,.,.,.
    aku mau kesana lagi,..,
    banyak kenangan disana,.,..,
    ^0^

    BalasHapus
  7. duhh jdi pengen lihat air terjun ge,,,

    hehehe...
    keren lo posting mu.

    BalasHapus
  8. all : makasi atas coment nya
    iy kpan2 kalo sempat kesana pun kita semua nya
    :)

    BalasHapus
  9. ayo
    kita berramai-ramai ke tanah karo
    hahaha

    BalasHapus
  10. ayooo kesana kita rame2 semua stambuk..
    keren

    BalasHapus
  11. indah'a....
    kren...
    tu l kuasa TUHAN... ^_^


    kpn ni kt maen2 ksn 1 kmpung angktan 010...
    hahaha

    BalasHapus
  12. bukit kubu bagus ya :D tambah info great!

    BalasHapus
  13. waah, ternyata masih banyak tempat menarik yg belum arief datangi.. :)

    BalasHapus
  14. indah nian lah tanah karo ini
    tanah tempat berasal
    tapi jarang d kunjungi
    malu aq jadi suku karo...

    yg gk tau apa2 :'(

    BalasHapus
  15. hmmm
    makanya ji
    sering2 ya berkunjung ke tanah karo
    supaya semakin tau
    :)

    BalasHapus
  16. Hey..
    Seseorang harus merencanakan untuk pergi kesana.
    Its so Beautiful!!!
    Nice info,,
    Mari berkomentar.

    BalasHapus
  17. mantappp...mw lah kesana.. ehehe

    BalasHapus
  18. jadi pingin ke sipiso-piso..
    blm prnh soalnya.
    :)

    BalasHapus
  19. waaah.......
    bagus2 yagh trnyata t4 wisata di sumut......
    gagh kalah dgn bali n t4 lain nyah.......
    :)

    BalasHapus
  20. Kampung q :)
    oo..Tanah Karo SimaLem..

    ja berastagii nag :D

    BalasHapus
  21. dila : okok
    juju : berastagi itu daerah nya reza yoga ju
    kalo kurang jelas tanya aja sama dia
    :)

    BalasHapus